Macam-macam Akad dalam Islam (1)
Pentingnya Akad dalam Muamalah
Di dalam muamalah syar’i, seseorang disyaratkan untuk mengetahui hukum-hukum di dalamnya. Seseorang akan lebih mengenal halal dan haram yang ada dalam muamalah jika dia mengetahui syarat dan rukun di dalamnya. Di antara syarat yang sangat penting adalah akad; halal dan haramnya suatu perilaku muamalah tergantung pada akad yang terjadi. Maka, sangat penting untuk mengetahui apa saja akad menurut pandangan syariat.
Baca juga: Rezeki Sempit: Penyebab dan Solusinya dalam Prespektif Islam
Pengertian Akad
Para ulama sudah banyak menjelaskan terkait pembagian akad dan penjelasannya terkait akad yang ada dalam muamalah, baik yang terkait dengan harta maupun lainnya, seperti akad nikah. Kita akan menjelaskan beberapa di antaranya yang dijelaskan oleh Syaikh Prof. Dr. Kholid bin Ali Al Musyaiqih dalam kitabnya Qawaidul ‘Aqd.
Beliau memulai dengan menjelaskan pengertian akad itu sendiri: Secara etimologi, akad dapat diartikan sebagai sebuah ikatan العقد Al aqdu atau penguatan التقوية At taqwiyyah. Adapun secara terminologi, akad adalah kegiatan untuk mengikat ijab (pemberian) dan qabul (menerima).
Klasifikasi Akad dalam Islam
Para ulama mengelompokkan akad ke dalam beberapa klasifikasi. Berikut adalah akad berdasarkan adanya tukar-menukar dan tidaknya, menjadi 4 bagian:
-
Akad Mu’awadhah (Tukar-Menukar): Akad ini melibatkan pertukaran antara dua pihak, biasanya untuk mendapatkan keuntungan atau perdagangan, seperti jual beli dan sewa-menyewa.
-
Akad Tabarru’at (Akad Kebaikan/ Sosial): Akad ini didasarkan pada perbuatan baik dari satu pihak kepada pihak lain, seperti wasiat, hibah, dan pinjam-meminjam.
-
Akad Tabarru’at yang berakhir dengan Mu’awadhoh: Awalnya akad ini dimaksudkan untuk berbuat baik/ sosial, akan tetapi diakhiri dengan pertukaran, contohnya adalah qardh (pinjam meminjam) dimana penerima pinjaman akan mengembalikan pinjaman tersebut.
-
Akad Tautsiq (Penguatan): Akad ini memberikan penguatan terhadap akad tukar menukar, seperti dhaman (jaminan).
Baca juga: jenis-akad-dalam-islam-manfaatnya