Pendahuluan
Komunikasi merupakan elemen penting dalam setiap hubungan, termasuk dalam rumah tangga. Dalam kehidupan berumah tangga, komunikasi yang baik menjadi fondasi kuat untuk menjaga keharmonisan, mengatasi konflik, dan memperkuat ikatan antara pasangan.
Baca juga: Menikah, Kenapa Harus.
Rasulullah –Shallahllahu ‘Alaihi wa Sallam– Teladan Baik Komunikasi dalam Rumah Tangga
Rasulullah –Shallahllahu ‘Alaihi wa Sallam– sebagai suri tauladan terbaik telah memberikan kepada kita contoh yang baik dalam menjaga komunikasi rumah tangga.
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال: بِتُّ في بَيْتِ مَيْمُونَةَ لَيْلَةً، والنبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ عِنْدَهَا، لأنْظُرَ كيفَ صَلَاةُ رَسولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ باللَّيْلِ، فَتَحَدَّثَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ مع أهْلِهِ سَاعَةً ثُمَّ رَقَدَ (رواه مسلم 763)
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, ia berkata: “Aku bermalam di rumah Maimunah pada suatu malam, dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersamanya. Aku ingin melihat bagaimana shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam hari. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berbincang-bincang dengan keluarganya sejenak, kemudian beliau tidur.” HR. Muslim no 763
Pelajaran dan Faidah yang Dapat Diambil dari Hadis di Atas
Hadis ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi dalam rumah tangga yang dapat kita lihat dari perilaku Nabi Muhammad SAW. Di antara pelajaran yang dapat kita ambil adalah sebagai berikut:
- Prioritas waktu untuk keluarga: Meskipun Nabi Muhammad SAW memiliki banyak tanggung jawab sebagai pemimpin umat, beliau tetap menyediakan waktu khusus untuk berbincang-bincang dengan keluarganya sebelum tidur.
- Komunikasi rutin: Kata “ساعة” (sa’ah) yang berarti “sejenak” atau “beberapa saat” dalam hadis ini menunjukkan bahwa ini adalah kebiasaan rutin, bukan hanya kejadian sesekali.
- Kualitas waktu bersama: Nabi tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga terlibat dalam percakapan, menunjukkan pentingnya interaksi yang berkualitas.
- Membangun kedekatan: Komunikasi yang baik membantu membangun dan mempertahankan kedekatan dalam keluarga, seperti yang dicontohkan oleh Nabi.
- Menjaga keseimbangan: Hadis ini menunjukkan keseimbangan antara ibadah, tugas sebagai pemimpin, dan peran sebagai anggota keluarga.
- Teladan bagi umat: Perilaku Nabi ini menjadi contoh bagi umat Islam tentang bagaimana seharusnya memperlakukan dan berinteraksi dengan keluarga.
- Fondasi keluarga yang kuat: Komunikasi yang konsisten membantu membangun fondasi keluarga yang kuat, yang penting untuk kesejahteraan semua anggota keluarga.
Kesimpulan
Kesimpulannya, hadis ini mengajarkan kita bahwa meskipun seseorang memiliki tanggung jawab dan kesibukan yang besar, penting untuk tetap menjaga komunikasi dengan keluarga. Ini adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari yang dapat memperkuat ikatan keluarga dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan dalam menghadapi tantangan hidup.