Beranda » Wahai Para Wanita! Janganlah Memilih Pria Yang Ringan Tangannya!

Wahai Para Wanita! Janganlah Memilih Pria Yang Ringan Tangannya!

oleh Rosihan Anwar, Lc.
0 komentar 136 views

Wahai Para Wanita! Janganlah Memilih Pria yang Ringan Tangannya!

Segala puji bagi Allah atas nikmat Islam dan iman. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, dan para sahabat radhiyallahu anhum ajma’in.

Setiap orang yang ingin membangun rumah tangga harus mengenal siapa orang yang akan menjadi pasangannya. Seorang laki-laki harus mengenal karakter wanita yang ingin dia pinang, begitu juga sebaliknya, wanita juga harus mengenal laki-laki yang akan meminangnya agar nantinya bisa membangun rumah tangga yang dipenuhi ketenangan dan kebahagiaan dengan izin dan pertolongan Allah azzawajalla.

Salah satu karakter laki-laki yang belum pantas diterima pinangannya adalah laki-laki yang ringan tangannya, tentunya ringan tangan dalam arti suka memukul, bukan ringan tangan dalam arti suka memberi. Inilah salah satu nasihat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sebagaimana disebutkan dalam sebuah riwayat yang shahih bahwa Fatimah bintu Qois pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk meminta pendapat beliau tentang dua orang laki-laki yang melamarnya, yaitu Abu Jahm dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Lantas Nabi pun bersabda:

“أَمَّا أَبُو جَهْمٍ فَلَا يَضَعُ عَصَاهُ عَنْ عَاتِقِهِ وَأَمَّا مُعَاوِيَةُ فَصُعْلُوكٌ لَا مَالَ لَهُ انْكِحِي أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ فَكَرِهْتُهُ ثُمَّ قَالَ انْكِحِي أُسَامَةَ فَنَكَحْتُهُ فَجَعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا وَاغْتَبَطْتُ.”

“Adapun Abu Jahm adalah orang yang tidak pernah meninggalkan tongkatnya dari lehernya (suka memukul -pent), sedangkan Mu’awiyah adalah orang yang miskin, tidak memiliki harta. Karena itu, nikahlah dengan Usamah bin Zaid.” Namun saya tidak menyukainya. Beliau tetap bersabda, “Nikahlah dengan Usamah.” Lalu saya menikah dengan Usamah, maka Allah pun memberikan limpahan kebaikan padanya hingga aku pun bahagia.”

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa makna yang paling benar dari sabda Nabi tentang Abu Jahm yang tidak pernah meninggalkan tongkatnya dari lehernya adalah sebuah perumpamaan yang menggambarkan bahwa Abu Jahm suka memukul wanita. Ketika Rasulullah memperingatkan Fatimah binti Qois radhiyallahu ‘anha agar tidak menikahi Abu Jahm, ini juga merupakan nasihat bagi para wanita agar tidak memilih laki-laki yang ringan tangannya untuk memukul dan menyakiti wanita. Terlebih, sifat seperti ini tidak sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an yang memerintahkan para suami untuk memperlakukan istri-istri mereka dengan al-ma’ruf (baik), sebagaimana firman Allah azzawajalla dalam Al-Qur’an:

{…وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِۚ…}

“Dan bergaullah dengan mereka dengan cara yang patut (baik)…”

Sebagai saran dan nasihat terakhir bagi para wanita, jadikanlah salah satu kriteria kalian dalam memilih pasangan adalah dia yang benar-benar memahami dan berjuang untuk merealisasikan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

“خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي”

“Orang yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku.”

Semoga bermanfaat.

Ditulis oleh: Rosihan Anwardy

You may also like

Tinggalkan komentar

kosultasi syariah