Beranda » Panduan Sunnah dan Adab Hari Raya Idul Adha: Lengkap dengan Dalil

Panduan Sunnah dan Adab Hari Raya Idul Adha: Lengkap dengan Dalil

amalan - amalan terbaik di hari raya idhul adha

oleh Jundi Qoriba, B.A., M.A.
0 komentar 49 views

Adab dan Sunnah di Hari Raya Idul Adha

Oleh: Ustadz Jundi Qoriba, M.A (Alumni S2 Peradilan, UIM)

Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu hari besar dalam Islam yang penuh keutamaan. Selain ibadah utama berupa penyembelihan hewan qurban, hari raya ini juga disyariatkan untuk diisi dengan berbagai amalan dan adab yang diajarkan Rasulullah ﷺ dan dicontohkan para sahabat. Berikut beberapa sunnah dan adab yang penting diketahui:

1. Makan Setelah Shalat Idul Adha

Berbeda dengan Idul Fitri yang disunnahkan makan terlebih dahulu, pada Idul Adha dianjurkan untuk menunda makan hingga setelah selesai shalat. Ibnu Rusyd rahimahullah berkata:

أجمعوا على أنه يُستحب أن يُفطر في عيد الفطر قبل الغدوّ إلى المصلّى، وألّا يُفطر يوم الأضحى إلّا بعد الانصراف من الصلاة
“Para ulama telah sepakat bahwa disunnahkan berbuka (makan) pada hari raya Idul Fitri sebelum pergi ke tempat shalat, dan tidak berbuka pada hari Idul Adha kecuali setelah selesai shalat.”¹

Baca juga: Istri Minta Cerai karena Suami Selingkuh dan suka menonton porno

2. Mandi Sebelum Shalat

Disunnahkan untuk mandi sebelum berangkat ke tempat shalat sebagaimana dilakukan oleh sahabat Nabi ﷺ:

أن ابن عمر رضي الله عنهما كان يغتسل يوم الفطر قبل أن يغدو
“Ibn Umar biasa mandi pada hari raya Idul Fitri sebelum keluar menuju tempat shalat.”²

3. Menggunakan Wewangian

Tidak ada riwayat khusus mengenai wewangian di hari raya, tetapi dianjurkan secara umum sebagaimana pada hari Jumat, karena hari raya juga merupakan momen berkumpulnya umat Muslim.

Baca juga: Bolehkah Tidak Menikah dalam Islam? Ini Hukum dan Dalilnya

4. Memakai Pakaian Terbaik

Allah ﷻ berfirman:

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ
“Wahai anak Adam, pakailah perhiasan (pakaian terbaikmu) di setiap memasuki masjid.” (QS. Al-A’raf: 31)

Dari atsar juga disebutkan:

أن ابن عمر كان يلبس في العيدين أحسن ثيابه
“Ibn Umar biasa mengenakan pakaian terbaiknya pada dua hari raya.”³

5. Mengucapkan Selamat Hari Raya

Ucapan yang masyhur di kalangan sahabat ketika hari raya adalah:

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ
“Semoga Allah menerima (amal) dari kami dan dari kalian.”

Diriwayatkan:

رأيت أبا أمامة الباهلي يقول في العيد لأصحابه: تقبل الله منا ومنكم
“Aku melihat Abu Umamah Al-Bahili berkata kepada para sahabatnya di hari raya: Taqabbalallahu minna wa minkum.”⁴

Dan:

كان أصحاب رسول الله ﷺ إذا التقوا يوم العيد يقول بعضهم لبعض: تقبل الله منا ومنكم
“Para sahabat Rasulullah ﷺ jika bertemu di hari raya, mereka mengucapkan: Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian.”⁵

Baca juga: Bolehkah Suami Lebih Banyak Memberi ke Orang Tuanya?

6. Bergembira dengan Hal-Hal yang Mubah

Hari raya adalah waktu untuk bersuka cita dengan hal-hal yang dibolehkan. Rasulullah ﷺ bersabda:

قدم النبي ﷺ المدينة ولهم يومان يلعبون فيهما، فقال: قد أبدلكم الله بهما خيرًا منهما: يوم الفطر ويوم الأضحى
“Nabi ﷺ datang ke Madinah dan mendapati mereka memiliki dua hari untuk bermain. Beliau bersabda: Allah telah menggantikan keduanya dengan yang lebih baik: Idul Fitri dan Idul Adha.”⁶

7. Mengumandangkan Takbir

Allah ﷻ berfirman:

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
“Dan berdzikirlah kepada Allah pada hari-hari yang telah ditentukan.” (QS. Al-Baqarah: 203)

Ibnu Abbas menjelaskan:

الأيام المعدودات: أيام التشريق، أربعة أيام: يوم النحر وثلاثة أيام بعده
“Hari-hari yang ditentukan adalah hari-hari tasyriq: yaitu hari Nahr dan tiga hari setelahnya.”⁷

a. Takbir Muthlaq

Dilakukan sejak 1 Dzulhijjah hingga sebelum terbenamnya matahari pada 13 Dzulhijjah. Disebutkan:

أن ابن عمر كان يكبر في أيام العشر، في كل وقت
“Ibn Umar biasa bertakbir setiap waktu pada hari-hari sepuluh (awal Dzulhijjah).”⁸

b. Takbir Muqayyad

Dilakukan setiap selesai shalat wajib mulai Subuh hari Arafah hingga Ashar pada 13 Dzulhijjah:

أنه كان يكبر دبر الصلوات من صلاة الصبح يوم عرفة إلى صلاة العصر من آخر أيام التشريق
“Umar bin Khattab biasa bertakbir setelah shalat Subuh hari Arafah hingga Ashar di hari terakhir tasyriq.”⁹

8. Menyembelih Hewan Qurban

Disunnahkan bagi yang ingin berkurban untuk tidak memotong rambut dan kuku sejak masuk 1 Dzulhijjah hingga selesai menyembelih.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إذا دخلت العشر وأراد أحدكم أن يضحي، فلا يمس من شعره وبشره شيئًا
“Jika telah masuk sepuluh (hari pertama Dzulhijjah) dan salah seorang dari kalian ingin berkurban, maka jangan menyentuh rambut dan kulitnya sedikit pun.”¹⁰

Baca juga: Apakah Deposito Wajib Zakat Setiap Tahun?

Catatan Kaki

  1. Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, 1/276
  2. Malik bin Anas, al-Muwaththa’, no. 428
  3. Al-Baihaqi, Sunan al-Kubra, 3/279
  4. Al-Baihaqi, Syu’ab al-Iman, no. 3455
  5. Ibnu Hajar, Fath al-Bari, 2/446
  6. HR. Abu Dawud, no. 1134. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Sahih Abi Dawud
  7. Ibnu Abi Syaibah, al-Mushannaf, 2/165
  8. Al-Daraquthni, Sunan Daraquthni, 2/45
  9. Ibnu Abi Syaibah, al-Mushannaf, 2/165
  10. HR. Muslim, no. 1977

You may also like

Tinggalkan komentar

kosultasi syariah