Beranda » Menikah Itu Ibadah, Tapi Jangan Salah Langkah: Ini Hal-Hal Penting yang Harus Kamu Tahu (1/3)

Menikah Itu Ibadah, Tapi Jangan Salah Langkah: Ini Hal-Hal Penting yang Harus Kamu Tahu (1/3)

oleh Jundi Qoriba, B.A., M.A.
0 komentar 70 views

Menikah Itu Ibadah, Tapi Jangan Salah Langkah: Ini Hal-Hal Penting yang Harus Kamu Tahu (1/3)

Banyak yang Penasaran, Banyak yang Takut Salah Pilih

Menjelang usia dewasa, pertanyaan tentang siapa jodohku kelak? menjadi semakin sering muncul di benak banyak orang. Rasa penasaran, harapan, dan ketakutan datang silih berganti. Sebagian khawatir akan salah pilih pasangan, tidak cocok setelah menikah, atau bahkan gagal membina rumah tangga yang diimpikan.

Namun, daripada larut dalam kekhawatiran, Islam mengajarkan kita untuk memulai dari mempersiapkan diri. Sebab, pernikahan bukan sekadar soal siapa jodohnya, tetapi juga soal sejauh mana kesiapan kita untuk membangun rumah tangga yang diridhai Allah.

Apa yang Bisa Kita Siapkan?

  1. Persiapan Ruhiyah (Spiritual)
    Memperbaiki hubungan dengan Allah adalah pondasi utama. Perbanyak doa, jaga shalat, perbanyak istighfar, dan mohon kepada Allah agar diberi pasangan yang menenangkan hati.

    ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌۭ وَرِزْقٌۭ كَرِيمٌۭ

    “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), sedangkan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang baik) itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.”
    (QS. An-Nur: 26)

dan Allah ta’ala juga berfirman:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
“Ya Rabb kami, anugerahkan kepada kami pasangan dan keturunan yang menjadi penyejuk hati kami…” (QS. Al-Furqan: 74)

2. Persiapan Emosional
Belajar mengenal dan mengelola emosi. Pernikahan akan mempertemukan dua pribadi yang berbeda, maka kesiapan mental, kematangan dalam berkomunikasi, dan kemampuan menyelesaikan konflik menjadi sangat penting.
Contoh: belajar mendengar dengan empati, membiasakan mengungkapkan perasaan tanpa menyakiti, serta tidak gengsi untuk meminta maaf.
 

3. Persiapan Intelektual
Memahami pernikahan dari sudut pandang syariat dan kehidupan nyata. Pelajari hak dan kewajiban suami istri, konsep qawwamah, hingga manajemen konflik rumah tangga.
Contoh: mengikuti kelas pranikah, membaca buku fiqih keluarga, atau mendalami kisah pernikahan Rasulullah ﷺ sebagai teladan.
 Dengan persiapan yang utuh—ruhiyah, emosional, dan intelektual—maka langkah menuju pernikahan bukan hanya jadi lebih mantap, tapi juga penuh berkah insyaAllah.

Fakta Meningkatnya Angka Perceraian dan Menurunnya Angka Pernikahan

Jika kita lihat realita hari ini, angka pernikahan makin menurun, sementara angka perceraian justru terus meningkat. Hal ini tentu jadi alarm bagi kita semua—bahwa banyak pasangan belum benar-benar siap menghadapi kehidupan rumah tangga.

Data Terbaru dari BPS

  • Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kasus perceraian di Indonesia terus naik dari tahun ke tahun.
    Di Jawa Barat saja, tercatat 19.874 kasus perceraian sepanjang tahun 2023. Penyebab utama: pertengkaran terus-menerus, ekonomi, dan ketidakharmonisan (bps.go.id).
     
  • Sementara itu, angka pernikahan terus menurun dalam 10 tahun terakhir.
    Berdasarkan Statistik Pemuda 2023, sebanyak 68,29% pemuda usia produktif (20–35 tahun) belum menikah (Statistik Pemuda 2023, BPS).
     

Kenapa Ini Terjadi?

Beberapa penyebab yang sering muncul:

  • Takut gagal dalam pernikahan 
  • Ingin fokus karier dan pengembangan diri dulu 
  • Trauma dengan konflik keluarga atau lingkungan 
  • Kurangnya literasi tentang pernikahan yang Islami dan realistis 

Apa Dampaknya?

  • Masyarakat kehilangan pondasi keluarga yang kokoh 
  • Meningkatnya jumlah anak-anak dari keluarga broken home 
  • Tumbuhnya generasi yang bingung memaknai pernikahan 

Lalu Apa Solusinya?

Kita perlu membangun ulang cara pandang terhadap pernikahan:
Bukan hanya soal cinta, bukan cuma resepsi, tapi ibadah yang membutuhkan ilmu, kedewasaan, dan visi bersama.


 

 

You may also like

Tinggalkan komentar

kosultasi syariah