Beranda » Semangat Beribadah di 10 Malam Terakhir Ramadhan: Raih Keutamaan Lailatul Qadar

Semangat Beribadah di 10 Malam Terakhir Ramadhan: Raih Keutamaan Lailatul Qadar

Kutaaman 10 Malam Terakhir Ramadhan dan Keistimewaan Malam Lailatul Qadar

oleh Jundi Qoriba, B.A., M.A.
0 komentar 74 views

Semangat Beribadah di 10 Malam Terakhir Ramadhan: Raih Keutamaan Lailatul Qadar

Ikhwaty fillah, Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Di antara bagian terbaiknya adalah sepuluh malam terakhir yang sangat agung. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu ليلة القدر (Lailatul Qadar).

Kesungguhan kita dalam beribadah di malam-malam ini bisa menjadi sebab turunnya rahmat Allah dan pengampunan dosa-dosa kita. Maka mari kita kenali keutamaannya dan bersiap menyambutnya dengan iman dan harap.

Keutamaan Lailatul Qadar

1. Diturunkannya Al-Qur’an

Allah ﷻ berfirman:

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ • فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ • أَمْرًا مِّنْ عِندِنَا ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. Sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (Yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kamilah yang mengutus (rasul-rasul).”
(QS. Ad-Dukhan: 3–5)

2. Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan

Allah juga berfirman:

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ • وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ • لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ • تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ • سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.”
(QS. Al-Qadr: 1–5)

3. Malam Turunnya Para Malaikat dan Salam dari Langit

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menyebutkan bahwa malam ini adalah malam keselamatan karena banyak hamba yang dibebaskan dari neraka. Para malaikat turun membawa rahmat dan keberkahan, dan malam itu penuh dengan keselamatan dari azab dan murka Allah bagi mereka yang menghidupkannya dengan iman dan amal.

Waktu Terjadinya Lailatul Qadar

Lailatul Qadar terjadi di sepuluh malam terakhir Ramadhan, terutama di malam-malam ganjil. Rasulullah ﷺ bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِي الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah malam Lailatul Qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir Ramadhan.”
(HR. Bukhari)

Dalam riwayat Muslim, Nabi ﷺ bersabda:

الْتَمِسُوهَا فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ، فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ، فَلَا يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِي
“Carilah ia di sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang dari kalian lemah atau tidak mampu, maka janganlah sampai kalah untuk mencarinya di tujuh malam terakhir.”
(HR. Muslim)

Tanggal yang Paling Diharapkan

Ubay bin Ka’ab رضي الله عنه berkata:

وَاللَّهِ إِنِّي لأَعْلَمُ أَيُّ لَيْلَةٍ هِيَ، هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا رَسُولُ اللهِ ﷺ بِقِيَامِهَا، هِيَ لَيْلَةُ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ
“Demi Allah, aku tahu malam apakah itu. Ia adalah malam yang Rasulullah ﷺ perintahkan untuk bangun (beribadah), yaitu malam ke-27.”
(HR. Muslim)

Namun, malam ini berpindah-pindah setiap tahun, sebagai ujian bagi hamba-hamba Allah agar mereka bersungguh-sungguh menghidupkan seluruh malam-malam itu.

Teladan Nabi ﷺ dalam 10 Malam Terakhir

Aisyah رضي الله عنها berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
“Rasulullah ﷺ jika telah masuk sepuluh malam terakhir (Ramadhan), beliau mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Doa Utama di Malam Lailatul Qadar

Aisyah رضي الله عنها pernah bertanya kepada Nabi ﷺ:

يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ، مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ، فَاعْفُ عَنِّي
“Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku mengetahui malam itu adalah Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?” Nabi ﷺ menjawab: ‘Ucapkanlah: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku.'”
(HR. Tirmidzi)

Ganjaran Bagi yang Menghidupkan Malam Itu

Nabi ﷺ bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barang siapa menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Penutup

Ikhwaty fillah, jangan sampai kita melewatkan malam-malam yang agung ini. Siapkan hati, kuatkan tekad, dan perbanyak amalan seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, dzikir, dan doa.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang mendapatkan Lailatul Qadar, diterima amalnya, dan diampuni dosa-dosanya. Aamiin.

Referensi

  • Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin, Majālis Syahri Ramadhan, Majlis ke-21: “Fadhlu Lailatil Qadr wa al-Ijtihād fil ‘Asyr al-Awākhir”.

You may also like

Tinggalkan komentar

kosultasi syariah