Niat Lurus dalam Pernikahan: Kunci Pahala dan Kebahagiaan Dunia-Akhirat

Pentingnya niat dalam pernikahan

Niat yang Lurus dalam Pernikahan: Kunci Memperoleh Pahala dan Kebahagiaan Dunia-Akhirat

Oleh: Jundi Qoriba, M.A

Pernikahan adalah impian bagi setiap orang, dan banyak yang membayangkan kebahagiaan dan kemuliaan yang datang bersama membangun rumah tangga. Terlebih lagi, jika Allah Ta’ala mengizinkan kita menikah dengan pasangan yang telah lama kita dambakan. Namun, dalam euforia menyambut pernikahan, sering kali kita melupakan satu hal yang sangat penting: niat yang tulus untuk beribadah kepada Allah Ta’ala. Niat ini adalah amalan yang sangat disunnahkan sebelum kita melangkah ke jenjang pernikahan, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits:

عن عُمَرَ رضي الله عنه، أنَّ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قال: “إنما الأعمالُ بالنِّيَّةِ، وإنما لكُلِّ امرِئٍ ما نَوى

(HR. Bukhari 54, Muslim 1907)

Terjemahannya:
“Dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang mendapatkan apa yang ia niatkan…'” (HR. Bukhari 54, Muslim 1907)

Baca juga: Kunci Jodoh Terbaik: Sholat Istikharah

Pernikahan Dimulai dengan Niat yang Lurus

Masa depan pernikahan kita sangat bergantung pada bagaimana kita mengawali langkah tersebut. Jangan sampai kita begitu bersemangat untuk menikah, namun ketika pernikahan berlangsung, kita merasa kehilangan tujuan, dan akhirnya merasa bosan. Semua itu bisa terjadi karena kita salah dalam memaknai arti pernikahan.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan betapa banyaknya pahala yang bisa kita raih melalui pernikahan. Sebagaimana sabda Nabi:

وَلَا تَنفِقُ نَفَقَةً تَبتَغِي بِهَا وَجْهَ اللَّهِ إِلَّا أُجِرْتَ بِهَا حَتَّى اللُّقْمَةَ تَجْعَلُهَا فِي فَمِّ امْرَأَتِكَ

(HR. Bukhari 4409, Muslim 1628)

Terjemahannya:
“Dan tidaklah engkau menafkahkan sesuatu yang engkau harapkan karena Allah, kecuali engkau akan diberi pahala, bahkan suapan yang engkau beri kepada istrimu pun akan diberi pahala.” (HR. Bukhari 4409, Muslim 1628)

Baca juga: Keutamaan dan Hikmah Pernikahan dalam Islam

Imam Nawawi Menjelaskan Makna Pahala dalam Pernikahan

Imam Nawawi menjelaskan bahwa setiap amalan itu bergantung pada niatnya. Bahkan, jika kita melakukan suatu hal yang pada dasarnya diperbolehkan (mubah), namun dengan niat untuk mendapatkan ridha Allah Ta’ala, maka amalan tersebut bisa menjadi ibadah yang mendatangkan pahala. Salah satunya adalah pernikahan. Imam Nawawi mengutip sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

حتى اللقمةَ تَجعَلُها في في امرَأتِك

Artinya, bahkan ketika memberikan suapan kepada istri kita, yang secara umum bisa dianggap sebagai kegiatan biasa dalam kehidupan sehari-hari, jika niatnya untuk meraih ridha Allah, maka itu menjadi amal ibadah yang penuh pahala. Hal ini menunjukkan betapa mulianya pernikahan di sisi Allah Ta’ala. (Syarah Muslim, 77&78)

Baca juga: Keutamaan dan Hikmah Pernikahan dalam Islam

Kesimpulan: Niat dalam Pernikahan Adalah Kunci

Pernikahan bukan hanya sekedar fase kehidupan duniawi, melainkan sebuah fase yang membawa kita lebih dekat kepada Allah Ta’ala. Dengan niat yang tulus untuk beribadah, pernikahan menjadi amal yang sangat mulia. Setiap kebaikan yang kita lakukan kepada pasangan kita, mulai dari hal-hal kecil seperti memberi makan, dapat dihitung sebagai pahala di sisi Allah Ta’ala.

Bagi yang sedang merencanakan pernikahan, mari luruskan niat kita. Dan bagi yang sudah menikah, mari kita pertanyakan lagi niat kita dalam pernikahan ini, dan terus memperbaikinya untuk memperoleh ridha Allah Ta’ala. Semoga artikel ini bermanfaat dan membawa berkah bagi kita semua.

Related posts

Memutuskan untuk Tidak Menikah: Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Ketika Suami Lebih Banyak Memberi kepada Orang Tuanya: Apakah Istri Harus Diam Saja?

Sholat Istikharah: Kunci Memilih Jodoh Terbaik Sesuai Petunjuk Allah