SUKSES WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN EKONOMI UMAT
Mengenal Wakaf
Wakaf merupakan salah satu instrumen filantropi dalam Islam yang telah dijalankan sejak zaman Rasulullah ﷺ. Wakaf memiliki esensi menahan pokok harta dan mengembangkan manfaatnya untuk kemaslahatan umat. Harta wakaf dapat berupa harta bergerak dan tidak bergerak yang masing-masing memiliki cara pengelolaan yang berbeda. Harta bergerak yang terdiri dari uang dan surat berharga biasanya diinvestasikan pada produk keuangan yang memiliki imbal hasil stabil. Sedangkan harta tidak bergerak yang pada umumnya berupa tanah dan bangunan digunakan untuk membangun fasilitas publik yang dibutuhkan oleh masyarakat baik yang bersifat komersial atau sosial.
Baca juga: Hukum Wakaf Uang dan Potensinya di Indonesia
Manfaat Wakaf Profuktif
Manfaat wakaf dapat dioptimalkan melalui pengelolaan yang dilakukan secara produktif. Wakaf produktif adalah harta benda yang diwakafkan untuk dipergunakan dalam kegiatan produksi dan hasilnya disalurkan sesuai dengan tujuan wakaf. Harta wakaf yang dikelola secara produktif akan mampu membiayai kebutuhan operasionalnya secara mandiri dan membantu kebutuhan orang yang menjadi penerima manfaat wakaf. Dalam jangka panjang, wakaf produktif dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negara melalui peningkatan daya beli masyarakat, penyerapan tenaga kerja, dan pengembangan sumber daya manusia. Wakaf produktif dapat diarahkan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Contoh Penerapan Wakaf Produktif pada Sektor Pendidikan
Pada sektor pendidikan, kisah paling sukses dicontohkan oleh salah satu institusi pendidikan tertua di dunia yaitu Universitas Al-Azhar di Mesir. Universitas yang telah berdiri sejak abad ke-10 ini mampu membiayai pendidikan bagi ratusan ribu mahasiswanya setiap tahun yang berasal dari berbagai penjuru dunia. Menurut Dr. Abdul Aziz Kamil, mantan Menteri Wakaf Mesir, aset wakaf yang dikelola oleh Universitas Al-Azhar mencapai sepertiga dari total kekayaan Mesir. Dana wakaf Al-Azhar dikelola di berbagai sektor termasuk properti, transportasi, dan pertanian. Selain Al-Azhar, universitas ternama di dunia yang mengelola dana wakaf adalah Harvard University dan Oxford University.
Contoh Penerapan Wakaf Produktif pada Sektor Ekonomi
Pada sektor ekonomi, Singapura memiliki cerita sukses pengelolaan wakaf yang dilakukan oleh Majlis Ulama Islam Singapura (MUIS) yang membentuk Warees Investment sebagai perusahaan manajemen aset wakaf. Perusahaan tersebut berhasil merevitalisasi sejumlah masjid di Singapura menjadi aset wakaf produktif berupa kawasan bisnis yang terdiri dari pusat belanja, apartemen, dan perkantoran. Total nilai aset yang dikelola oleh Warees Investment mencapai lebih dari SGD 700 juta yang tersebar pada 65 proyek wakaf. Pengelolaan wakaf produktif berhasil membantu MUIS untuk menyalurkan lebih dari SGD 4 juta nilai manfaat wakaf setiap tahunnya.
Baca juga: perencanaan-keuangan-islami-konsumerisme
Contoh Penerapan Wakaf Produktif pada Sektor Kesehatan
Pada sektor kesehatan, kesuksesan pengelolaan wakaf dicontohkan oleh Waqaf An-Nur Corporation Berhad yang mengelola sejumlah rumah sakit di Malaysia di bawah kendali KPJ Healthcare. Perusahaan kesehatan ini berhasil mencatatkan keuntungan bersih sebesar RM 270 juta pada tahun 2023, setara dengan Rp 962 miliar. Dari keuntungan yang dibagikan, Waqaf An-Nur Malaysia mampu menyalurkan manfaat dana wakaf sebesar Rp 9,12 miliar yang tersebar pada sektor kerohanian, kesehatan, kemanusiaan, dan pembangunan SDM. Waqaf An-Nur juga mengelola klinik wakaf yang memberikan layanan kesehatan gratis bagi jutaan masyarakat dengan jumlah sebaran klinik mencapai 21 unit.
Baca juga: Dampak Maksiat Merusak Kehidupan
Kesimpulan
Keberhasilan wakaf produktif di berbagai negara patut dicontoh strateginya untuk mewujudkan ekosistem wakaf yang optimal dan berkelanjutan. Di Indonesia sendiri sudah terdapat beberapa lembaga filantropi yang aktif dalam mengembangkan program wakaf produktif di berbagai sektor. Bahkan pemerintah Indonesia sudah menginisiasi program wakaf tunai melalui penerbitan sukuk wakaf. Hal ini patut dilanjutkan dan terus dikembangkan sehingga manfaatnya bisa dinikmati seluas-luasnya oleh masyarakat. Kesuksesan wakaf untuk pembangunan ekonomi umat menjadi bukti kebenaran sabda Rasulullah ﷺ yang telah mengajarkan para sahabat untuk berwakaf sejak belasan abad yang lalu.
Baca juga: Rezeki Sempit: Penyebab dan Solusinya dalam Prespektif Islam
Referensi
- www.bwi.or.id
- www.waqafannur.com.my
- www.warees.sg
- Kasdi, Abdurrahman (2018). The Empowerment of Productive Waqf in Egyptian Al-Azhar and Its Relevance to be Implemented in Indonesia. International Journal of Mechanical Engineering and Technology, 9(11).
Ditulis oleh Muhammad Syauqy Alghifary
Artikel: fiqihmuamalah.com
Madinah, 14 Jumadal Ula 1446 H