Generasi salaf merupakan contoh yang baik bagi kita semua dalam berbagai hal. Mereka dikenal sebagai generasi terbaik umat ini. Salah satu bukti dari kebaikan mereka adalah semangat mereka dalam menuntut ilmu, meskipun berbagai kesibukan sering kali menghadang.
Baca juga : Cara Allah Menunjukkan Cinta-Nya Padamu.
Sebagai contoh yang sangat inspiratif, kisah dari Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu dan tetangganya dari kalangan Anshar dapat dijadikan teladan. Menurut riwayat yang dibawakan oleh Imam Al-Bukhari dalam Shahih-nya, melalui judul “Bab Bergantian Tugas dalam Menuntut Ilmu”, menggambarkan bagaimana kedua sahabat ini saling bekerja sama untuk mendapatkan ilmu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kisah ini adalah cermin kesungguhan dan kebijaksanaan dalam membagi waktu untuk belajar dan mengabdi.
عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال: كنت أنا وجار لي من الأنصار في بني أمية بن زيد – وهي من عوالي المدينة- وكنا نتناوب النزول على رسول الله صلى الله عليه وسلم، ينزل يوماً وأنزل يوماً، فإذا نزلت جئته بخبر ذلك اليوم من الوحي وغيره، وإذا نزل فعل مثل ذلك (رواه البخاري: رقم 89)
“Aku pernah bertetangga dengan seseorang dari kalangan Anshar di Bani Umayyah bin Zaid – yaitu di sebuah daerah di antara perkampungan Bani Umayyah – yang terletak di bagian atas kota Madinah. Kami secara bergantian saling bertugas mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, satu hari dia yang pergi dan hari berikutnya aku yang pergi. Jika aku yang pergi, aku akan membawa berita wahyu yang turun hari itu dan lainnya. Dan jika dia yang pergi, dia akan melakukan hal yang sama.” HR. Bukhari no 89.
Kisah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu dan tetangganya menunjukkan bahwa menuntut ilmu bukan hanya kewajiban pribadi, tetapi juga tanggung jawab bersama. Dengan bergantian tugas, mereka tetap dapat memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari sambil tidak melewatkan kesempatan untuk mendapatkan wahyu dan bimbingan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kisah ini mengajarkan kita bahwa kolaborasi dan manajemen waktu adalah kunci dalam mencapai keseimbangan antara kewajiban duniawi dan ukhrawi. Sebuah pelajaran yang relevan untuk diterapkan dalam kehidupan kita saat ini.